Bupati Muna Drs. Bachrun Labuta dan Wakil Bupati Muna La Ode Asrafil Ndoasa, patut waspadai para pejabatnya.
Kewaspadaan itu mengenai loyalitas mereka yang bisa dipastikan hanya bersifat sementara. Begitu ada masalah (Misalnya), mereka hilang entah kemana. Demikianlah yang terjadi pada Mantan Bupati Muna, LM Rusman Emba saat tersandung kasus.
Tidak hanya itu saja, usai mantan Bupati Muna tersebut bebas dan pulang kampung halamannya, terlihat hampir tidak ada bekas bawahannya dahulu menyambangi dirinya.
Fenomena itu akhirnya menarik perhatian anggota DPRD Muna, Zahrir Baitul. Ia menyampaikan, Bupati Bachrun dan Wakil La Ode Asrafil Ndoasa agar mewaspadai karakter pejabat yang 'pura-pura' baik selama predikat atasan masih melekat.
Kader partai Hanura ini amat prihatin menyaksikan langsung kepulangan Rusman Emba, padahal kata dia, pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna hampir semua produk di eranya menjabat.
Bukankah mereka itu yang paling 'menikmati' masa-masa pemerintahan RE!? Lantas mengapa saat Rusman Emba tertimpa masalah, mereka tidak memperlihatkan empatinya!? "Sangat disayangkan, ucap Zahrir Baitul dengan nada lirih.
"Nah, dari pengalaman itulah, bupati dan wabup, harus mengambil pelajaran untuk bisa membedakan mana yang bisa dijadikan sahabat dan hanya sekedar teman. Sahabat dan teman itu jauh bedanya. Sahabat selalu ada dalam suka maupun duka. Sedangkan teman, hanya ada sementara, ujarnya pada Sabtu, 1 November 2025.
Sementara itu, Bupati Muna Bachrun Labuta menegaskan, bahwa dimatanya, Rusman Emba masih Bupati. Ia hanya melanjutkan pemerintahnya.
Bachrun pun menekankan pada jajaran pemerintahan nya agar tidak melupakan kebaikan yang telah diberikan RE selama menjadi Bupati. "Rusman itu adik saya, Kebaikannya sangat banyak, jadi jangan kita gampang lupakan, tutur Bachrun memungkasi. (HL)

0 Komentar