Perusahan pelayaran kapal cepat PT Dharma Indah yang melayani rute Kendari-Raha-Baubau, dinilai mulai menunjukan permainan tidak sehat.
Hal itu nampak jelas jelang kehadiran kompetitor pelayaran kapal cepat Indomas Muna 1 yang akan beroperasi dalam waktu dekat, dengan rute yang sama.
PT Dharma Indah tiba-tiba mendatangkan tambahan Satu unit kapal cepat yaitu Ekspres Prisilia, saat ini tengah bersiaga di pelabuhan Nusantara Raha. Padahal, kapal tersebut tidak pernah terlihat sebelumnya di Pelabuhan Nusantara Raha.
Selain itu, harga tiket yang tadinya sebesar Rp 140 ribu turun menjadi 90 ribu rupiah per tiketnya.
Harga tiket yang dibanderol jauh dari harga normal berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) seolah disengaja untuk menghalau konsumen yang akan memilih kapal baru, yakni Indomas Muna 1.
Serupa yang dilakukannya, ketika dahulu PT Dharma Indah mendapat kompetitor baru yaitu kapal cepat Anggraeni. PT Dharma Indah menambah armada kapal di Pelabuhan Nusantara Raha. Namun setelah kapal Anggraeni cabut diri dari Muna, PT Dharma Indah pun menarik kapalnya hingga tinggal tersisa satu yang beroperasi.
Fenomena ini akhirnya mendapatkan perhatian serius dari Bupati Muna Drs. Bachrun Labuta.
Bachrun menilai, pemilik kapal PT Dharma Indah terkesan melakukan monopoli untuk menyingkirkan pengusaha-pengusaha pelayaran lainnya di Muna.
"Bayangkan, saya menemukan langsung pekan lalu harga tiket Raha-Kendari dihargai hanya Rp 90 ribu, kata Bupati Muna.
Harga tiket itu tiba-tiba turun drastis, ini yang membuat kita heran. "Kalau tarif itu berlaku secara terus-menerus tidak masalah, hanya saja, jangan sampai cuman akal-akalan semata untuk menyingkirkan pengusaha kapal lainnya, ucap Bachrun, Selasa (23/9/2025).
Bachrun menambahkan, bila pemilik kapal masih melalukan persaingan tidak sehat, maka pihaknya tidak segan-segan akan mengusir PT Dharma Indah dari Muna.
Kalau masih melakukan persaingan tidak sehat dengan tujuan mematikan usaha orang lain, kapalnya kita akan usir dari Muna. "Saya akan bersurat ke gubernur, ancam Bachrun dengan tegas dalam rapat terbatas bersama Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Bachrun melanjutkan, pada dasaranya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna senantiasa memfasilitasi pengusaha-pengusaha pelayaran yang masuk di Bumi Sowite, siapapun tanpa terkecuali. Pasalnya, dengan adanya tambahan kapal maka semakin banyak pilihan bagi masyarakat untuk menggunakan transportasi laut.
Kita menginginkan ada perbaikan pelayanan dalam pelayaran. Jangan ada persaingan yang tidak sehat, itu tidak bagus, ujar Bachrun mengakhiri.
Menanggapi itu juga, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Pelayaran Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Jalil Alfin Razak, mengemukakan bahwa harga tiket yang tidak sesuai dengan Pergub merupakan pelanggaran.
"Intinya, menurunkan dan menaikan harga tiket secara sepihak itu melanggar aturan, pungkasnya. (HL)
0 Komentar