Persaingan usaha dunia perkapalan di wilayah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, kian jelas terlihat. Kemunculan Kapal Mv Indomas 1 dianggap sebagai ancaman bagi pengusaha lain, upaya pembatalan rencana layar kapal milik Albert itu bukan lagi samar.
Mulai dari harga tiket yang diturunkan, ketepatan waktu keberangkatan, hingga penambahan jumlah armada dikerahkan, diduga demi menghalau kapal Mv Indomas 1.
Mengapa itu dilakukan!?
"Tentu saja ini soal uang, pendapatan besar dan investasi jangka panjang.
Muna raya (Muna dan Muna Barat) adalah wilayah besar dengan jumlah penduduk lebih dari 300 ribu jiwa, jumlah ini terus meningkat tahun ke tahun.
Bisa dibayangkan, satu-satunya alat transportasi cepat penyeberangan ke Kota Kendari hanya milik satu pengusaha, menggiurkan bukan!?
Apakah hadirnya Mv Indomas 1 bertujuan untuk mengadakan persaingan usaha? "Jawabannya tidak.
Kapal Mv Indomas 1 hadir dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan konsumen atas pelayanan buruk selama ini, seperti molornya waktu keberangkatan sampai pada laju layar kapal yang melambat.
Demikian yang dikemukakan pihak Mv Indomas 1, disampaikan oleh juru bicara Syahadat.
Kala dijumpai berapa waktu lalu, Syahadat juga menyampaikan bahwa kapal Mv Indomas 1 benar-benar telah siap berlayar dan melayani masyarakat Muna senyaman mungkin.
Tetapi itu belum bisa terealisasi, dikarenakan belum mengantongi rekomendasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) atau Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) pelabuhan Nusantara Raha.
Kalau dokumen perlengkapan lainnya sudah lengkap, tinggal rekomendasi itu saja, kata Syahadat.
Mengenai rekomendasi tersebut, syahadat mengaku bahwa pihaknya sudah bermohon melalui surat di kantor Syahbandar. Saat ini atau sudah hampir dua pekan telah berproses disana, ujarnya.
Lantas apakah lambannya proses pemberian rekomendasi ada hubungannya dengan ikut serta (Konspirasi) dalam upaya menggagalkan kapal Mv Indomas beroperasi!?
"Hingga berita ini ditayangkan, nusantarainfo.id belum berhasil mengkonfirmasi Kepala KSOP Nusantara Raha atas dugaan tersebut.
Penulis: Hasrul Liana
0 Komentar