Hal itu diungkapkannya lewat Coffe morning bersama insan Pers di Puncak Wakila Desa Kondongia, Kecamatan Lohia, Muna, pada Jumat 28 November 2025.
Selain komitmen penegakan hukum, Indra Timothy juga membuka ruang pelayanan publik untuk senantiasa menerima setiap aduan dari elemen masyarakat. Menurutnya, masyarakat merupakan stakeholder yang berperan aktif dalam memantau penggunaan uang Negara.
"Kami tetap akan menindaklanjuti aduan dari berbagai elemen masyarakat terhadap dugaan tindak pidana korupsi, ucapnya menegaskan.
Namun demikian kata dia, baik masyarakat maupun wartawan mesti memahami kerja-kerja Kejaksaaan Negeri (Kejari) dalam upaya penegakkan supremasi hukum. "Utamanya pengusutan kasus korupsi, itu ada proses yang panjang seperti penyelidikan, pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) lalu naik ketingkat penyidikan, jelasnya.
Jadi lanjut Indra Timothy, semua ada tahapan penanganan perkara dan tidak singkat sampai pada penetapan tersangka. "Jadi ini mesti kita semua memahami, ujarnya.
Coffee Morning yang bertajuk pelayanan publik secara terbuka itu semakin menarik ditengah panorama indah destinasi wisata puncak wakila kala salah seorang wartawan mengemukakan pertanyaan "apakah Kajari Muna yang baru ini alergi kepada Pers!? Bagaimana menanggapi itu, tambahnya.
Indra Timothy menyambut baik pertanyaan tersebut, sembari tersenyum ia menyampaikan bahwa pihaknya tidak alergi terhadap Pers. Baginya, Pers adalah mitra kerja yang dapat menyampaikan informasi publik.
"Kita ini butuh Pers, bagaimana kinerja kami bisa diketahui publik kalau tanpa Pers, tuturnya memungkasi. (HL)
0 Komentar