RAHA, MUNA — Sebuah determinasi dan ambisi maritim telah mencapai klimaksnya. Setelah perjuangan yang menuntut ketekunan luar biasa, Kapal Cepat Indomas Muna Satu resmi mendapatkan lampu hijau untuk berlayar, mengakhiri era keterbatasan konektivitas di jantung Sulawesi Tenggara. Ini bukan sekadar izin, ini adalah tiket menuju masa depan yang lebih cepat.
Gelombang Perjuangan: Kisah Albert
Di balik lambung kapal yang kokoh, terukir kisah Bapak Albert, sang pemilik yang visioner. Ia menolak menyerah pada jarak dan hambatan birokrasi. Perjalanan berulang kali ia tempuh dari Raha yang tenang, menyeberang ke Kendari, hingga menembus hiruk pikuk Jakarta hanya untuk memastikan setiap lembar administrasi perizinan tuntas.
Tekad bulatnya akhirnya membuahkan hasil. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, di bawah Kementerian Perhubungan, secara resmi memberikan persetujuan operasional, mengakui kelayakan kapal ini untuk melayani trayek tetap dan teratur.
"Kami bersyukur pada Allah. Ini adalah hasil dari dukungan tulus masyarakat Muna dan kerja keras yang tidak mengenal lelah," kata Syahadat, Direktur Kapal Indomas Satu, dengan suara bergetar karena haru, pada Sabtu (6/12/2025). "Insya Allah, setelah ini kita akan haroa (syukuran) dan kapal akan segera membelah lautan!"
Kapal Harapan: Mengubah Jarak Menjadi Efisien
Indomas Muna Satu akan melayani rute vital Raha-Maligano-Kendari (Pelabuhan Bungkotoko) (PP). Rute ini adalah garis hidup yang dinanti. Kecepatan kapal ini bukan hanya menghemat jam, tetapi juga membuka potensi ekonomi yang selama ini terkunci oleh waktu tempuh yang lama.
Kapal ini adalah Simbol Pemecah Isolasi. Ia menjanjikan akses yang lebih mudah untuk pendidikan, kesehatan, dan perputaran hasil bumi, mewujudkan harapan yang telah lama disuarakan oleh masyarakat Muna.
Kini, hitungan mundur telah dimulai. Sebagaimana janji Albert, kapal yang selama ini menjadi topik perbincangan hangat akan segera beroperasi. Momen ini adalah kemenangan kolaborasi antara visi swasta, dukungan Pemerintah Daerah, dan harapan seluruh masyarakat. (HL)
0 Komentar